1. Pengertian Ilmu Tajwid
Secara bahasa tajwid berasal dari kata “jawwada” (جَوَّدَ ) , dikatakan : جود فلان
الشيء artinya Ketika dia mengerjakannya dengan baik,
yaitu dia sampai pada titik terakhir dalam kekokohannya, dan sampai pada puncak
membaguskannya.
Sedangkan secara istilah tajwid adalah memberikan setiap huruf
haqnya dari makhroj dan sifatnya yang lazimah, dan mustahaqnya dari sifatnya
yang ‘aridhoh.
Maka ilmu tajwid adalah ilmu yang digunakan untuk mengetahui bagaimana
memberikan setiap huruf haq dan mustahaqnya dari makhorij dan sifat-sifatnya.
2. Hukum mempelajari ilmu tajwid
Seseorang dikatakan benar dalam membaca
Al-Qur’an adalah ketika dia membacanya sesuai dengan qoidah-qoidah ilmu tajwid,
karena Alloh Ta’ala berfirman :
{ وَرَتِّلِ الْقُرْآنَ تَرْتِيلاً } (المزّمِّل : 4 )
Artinya :
“Dan bacalah Al-Quran itu dengan tartil
(perlahan-lahan)”. (Al-Muzammil:4)
Maknanya adalah jelaskanlah bacaannya
dengan sejelas-jelasnya.
Maka dengan demikian para ulama bersepakat
bahwa mempelajari ilmu tajwid adalah fardhu kifayah akan tetapi mengamalkannya
adalah fardhu ‘ain.
3. Tingkatan-tingkatan qiro’ah (bacaan)
Orang yang mempelajari ilmu tajwid harus
memberhatikan beberapa istilah dalam bacaan diantaranya adalah :
1. Tartil
Secara bahasa tartil adalah masdar dari
kata “rottala” (رَتَّلَ) , makna رَتَّلَ
الكَلاَمَ adalah membaguskan penyusunannya,
menjelaskannya, dan perlahan-lahan di dalamnya.
Maka tartil dalam bacaan adalah tidak
terburu-buru dan perlahan-lahan di dalamnya, serta menjelaskan huruf-huruf dan
harokatnya.
2. Tahqiq
Secara bahasa berasal dari masdar haqqoqo
asy-syaia (حَقَّقَ الشَّيْءَ ) artinya mengetahuinya dengan yakin.
Makna tahqiq adalah mendatangkan sesuatu
dengan haqnya tanpa menambah dan menguranginya.
Ulama membagi tajwidul qiro’ah sesuai
dengan kecepatan bacaannya dalam tiga bagian :
At-Tartil
At-Tadwir yaitu pertengahan
Al-Hadr yaitu cepat dalam bacaan
Sebagian ulama menggolongkan tahqiq dan tartil adalah sesuatu yang
satu, sebagian lain menyatakan bahwa tartil adalah satu sifat diantara
sifat-sifat tahqiq, dan sebagian yang lainnya membagi qiro’ah (bacaan) dalam
empat tingkatan yaitu :
At-Tahqiq
At-Tartil
At-Tadwir
Al-Hadr
Yang rojih adalah :
Tajwid adalah nama untuk ilmu ini.
Tartil, tadwir, dan hadr adalah
tingkatan-tingkatan qiro’ah ditinjau dari cepat dan lambatnya bacaan.
Tahqiq adalah bacaan untuk pembelajaran
yaitu melatih lisan dengan ucapan yang benar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar